1. Citra yang diinginkan di Pasar
Citra yang diinginkan Study Coffee adalah sebagai berikut:
Citra yang diinginkan Study Coffee adalah sebagai berikut:
- Menjadi inovasi baru untuk standar lokal. Tidak lagi akan ada toko-toko (contohnya toko es krim, toko kopi dan relaksasi lainnya) ditawarkan secara terpisah , tetapi akan digabungkan di satu lokasi untuk kenyamanan dan kemudahan bersama.
- Menawarkan pilihan terbaik dari berbagai macam kopi.
- Melebihi harapan pembeli.
2. Analisis SWOT
Membuka sebuah cafe itu lebih dari mengetahui perbedaan antara latte mocha dan macchiato karamel. Sebelum anda memilih tema, anda harus menyusun strategi rencana operasional anda dengan membuat analisis SWOT, yaitu: Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Objective (tujuan), dan Threat (ancaman)
Strength (Kekuatan)
- Harga yang terjangkau
- Waralaba (franchise) adalah cara termudah dan merupakan saluran paling aman untuk memulai sebuah Cafe. Study Coffee akan memiliki dukungan dari salah satu perusahaan, yaitu Starbucks.
- Memiliki anggaran yang cukup besar karena merupakan franchise dan bersaing dengan cafe lain menggunakan inovasi baru yang belum dilakukan oleh kompetitor lain
Weakness (Kelemahan)
- Luas area terbatas karena didirikan didalam area universitas.
- Tergantung pada area universitas, kelas ekonomi (bawah, menengah atau atas) akan mempengaruhi statistik penjualan di Study Coffee.
- Cuma terfokus pada konsumen yang menyukai kopi karena Study Coffee hanya menjual range kopi
Objectives (Tujuan)
- Menjadi inovasi baru untuk standar lokal
- Mencapai persentasi profit sesuai dengan yang sudah dicantumkan
Threat (Ancaman)
- Apabila cafe lain diluar universitas menjalankan sale atau pemotongan harga, maka akan menjadi ancaman bagi Study Coffee karena dapat menggaggu harga pasar
- Persediaan bahan produk pada Study Coffee harus banyak karena berada di dalam universitas dimana permintaan akan kopi sangat tinggi ketika jam sarapan dan istirahat
3. Problem yang Berpotensi Muncul
Riset membuktikan bahwa 75% dari keberhasilan bisnis didasarkan pada di mana bisnis kopi terletak. Penelitian juga menunjukkan bahwa 65% dari kopi yang dikonsumsi adalah selama jam sarapan jadi bisnis kopi harus di tempat yang nyaman untuk memenuhi tuntutan pelanggan demi memaksimalkan penjualan. Ini juga telah menunjukkan bahwa konsumen, ketika membeli kopi, tidak ingin pergi lebih dari beberapa blok keluar dari lokasi semuola mereka. Oleh karena itu, lokasi yang baik adalah berada di dekat atau pada perjalanan menuju ke kelas karena hal ini akan memberikan sebuah produk di mana dan kapan orang mungkin menginginkannya.
4. Hambatan dan Resiko
Seiring dengan meningkatnya pengkomsumsian kopi, banyak dibuka cafe-cafe baik franchise maupun tidak. Hal ini meningkatkan resiko pembukaan cafe karena saingan bertambah, produk dan tema yang diajukan pun harus berbeda dari yang lain. Kecenderungan pembeli untuk mencoba hal baru dan juga semakin banyaknya cafe membuat statistik pelanggan menjadi tidak terjamin.
Hal lain yang terhambat adalah persaingan dalam mencari staff. Untuk memastikan kepuasaan konsumen, maka harus mendapatkan kepastian dalam pemilihan staff. Apakah staff tersebut mengerti apa yang akan atau sedang dia lakukan? Dan jika jumlah staff tidak meyakinkan, maka hal tersebut akan mempengaruhi kepuasaan konsumen, seperti orderan lambat diterima, padatnya area kasir ataupun area menunggu.
5. Perencanaan Kontingensi
Pada Study Coffee, ditetapkan beberapa perencanaan kontingensi, seperti:
- Untuk menghindari kurangnya tenaga kerja (izin sakit), maka staff yang dipekerjakan harus lebih dari 1.
- Untuk memaksimalkan profit, pada bulan ujian tidak dilaksanakan promo. Sedangkan pada hari raya tertentu akan dilaksanakan promo melalui sosial media.
No comments:
Post a Comment